Rabu, 20 November 2013

tugas softskill 3

I. MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

PENGERTIAN DESA/PEDESAAN

desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:

1. Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban)
3. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
5. Masyarakat pedesaan identic dengan istilah ‘gotong-royong’ yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Kerja bakti itu ada dua macam:
6. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya di istilahkan dari bawah).
7. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya tidak dari inisiatif warga itu      sendiriberasal dari luar (biasanya berasal dari atas).
 
HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN

Beberapa gejala-gejala social yang sering diistilahkan dengan:

    - Konflik (pertengkaran)
    - Kontraversi (pertentangan)
    - Kompetisi (persiapan)
    - Kegiatan pada masyarakat pedesaan

SISTEM NILAI BUDAYA PETANI INDONESIA

Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut:

    Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
    Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.
    Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
    Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali.  Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
    Dan unutk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.

UNSUR-UNSUR DESA

- Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaanya.

- Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.

- Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.

- Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak berdiri sendiri.

FUNGSI DESA

Pertama, dalam hubungan dengan kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung yang berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.

Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.

Ketiga, dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan dan sebagainya.

Dari uraian tersebut maka secara singkat ciri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Homogenitas social

Bahwa masyarakat desa terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan sama/homogen.Hubungan primer

Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara musyawarah.

2. Kontrol sosial yang ketat

Setiap anggota masyarakat saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota lain bahkan ikut menyelesaikannya.

3. Gotong royong

Nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya.
   
4. Ikatan sosial

Setiap anggota masyarakat pedesaan diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat.

5. Magis religius

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat mendalam.

6. Pola kehidupan

Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik  pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
 
Dampak positif desa:
    1. Lebih meningkatkan dan mendekatkan pelayanan pada masyarakat secara efektif dan efisien.
    2. Mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
    3. Mempercepat proses pelaksanaan pembangunan disegala bidang kehidupan.
    4. Mempercepat pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang ada.
    5. Meningkatkan keamanan dan ketertiban.
    6. Lebih meningkatkan hubungan yang serasi antara pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten.



 MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan  masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :

1) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan
2) Orang-orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.

3) Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

4) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.

5) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.

6) Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatka pentingnya factor waktu bagi warga kota.

7)  Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

PERBEDAAN DESA DAN KOTA

Ada beberapa ciri-ciri yang membedakan antara desa dan kota :

·                         Jumlah dan kepadatan penduduk;
·                         Lingkungan hidup;
·                         Mata pencaharian;
·                         Corak kehidupan sosial;
·                         Statifikasi sosial;
·                         Mobilitas sosial;
·                         Pola interaksi sosial;
·                         Solidaritas sosial; dan
·                         Kedudukan dalam hirarki sistem administrasi nasional.












II. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

A.   PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN, YAITU :
sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.

B.  4 HAL SIKAP YANG ILMIAH, YAITU :
·   Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
·   Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
·   Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
·   Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

C.  PENGERTIAN TEKNOLOGI, YAITU :
Sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.


D.  CIRI-CIRI FENOMENA TEKNIK PADA MASYARAKAT, YAITU : 

*  Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional. 
*    Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah. 
*  Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
*    Teknik berkembang pada suatu kebudayaan. 
*    Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung. 
*   Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan. 
*    Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

E.  PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN NILAI, YAITU :

Ilmu Pengetahuan , yaitu sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
Teknologi , yaitu sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai , yaitu sesuatu yang memiliki harga, menunjukkan kualitas.

F.  PENGERTIAN KEMISKINAN, YATU :

Kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh .

G.  CIRI-CIRI MANUSIA YANG HIDUP DIBAWAH GARIS KEMISKINAN, YAITU :

·   Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
·   Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri,
    seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
·   Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
·   Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
·   Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai ketrampilan.


H.  KELEMAHAN KEMISKINAN, YAITU :

·   Kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tidak terhormat,  berat, berbahaya, namun dibayar murah.
·   Kemiskinan memperpanjang nilai guna barang atau jasa.
·   Kemiskinan mensubsidi sebagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.
·   Memperteguh status sosial orang kaya, karena bermanfaat untuk menjadi tumbal pebangunan.

Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar