Sabtu, 11 April 2015

pengalaman pribadi saat berada didalam suatu kelompok

“pengalaman pribadi saat berada didalam suatu kelompok”
Sewaktu saya duduk dibangku sekolah menegah pertama saya pernah mengikuti ekstrakulikuller karya tulis, sewaktu itu saya mengikuti berbagai kegiatan tentang karya tulis. Didalam kelompok tersebut saya mendapat pelajaran bagaimana caranya membuat cerita pendek, memang kelompok yang saya ikuti adalah karya tulis bagi pecinta cerita pendek bukanlah karya tulis ilmiah, tetapi saya banyak mendapatkan pengalaman bagaimana serunya dalam membuat cerpen. Keputusan yang saya ambil adalah keputusan rutin yaitu keputusan yang berulang-ulang. Dan untuk kelangsungan kelompok ini saya mengembangkan sikap kekompakan, dengan adanya kekompakan maka kelompok ini akan terus berjalan dengan baik dan tidak berhenti dijalan karena ala an kurang adanya kekompakan maupun kurang adanya inisiatif dari anggota kelompok ini.

Kemudian sewaktu saya naik ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu sekolah menengah atas, saya mengikuti ekstrakulikuler paduan suara. Awalnya saya hanya iseng dan coba-coba saja karena suara saya pun tidak begitu merdu seperti anak-anak yang lainya, tetapi saat dites untuk masuk kedalam eksul tersebut ternyata saya lolos dan berhak mengikuti eskul tersebut, kemudian hampir setengah semester saya mengikuti eskul ini, didalam kelompok paduan suara ini kita dijunjung untuk saling kompak dan disiplin, karena kegitan yang kita lakukan tak lepas dari solid atau tidaknya anggota, dan apabila ada lomba kita diwajibkan untuk disiplin dan kompak agar lomba yang kami ikuti dapat berjalan dengan lancer dan mendapat hasil yang memuaskan. Dan sama seperti di sekolah menengah pertama, saya di eskul ini juga mengambil keputusan rutin. 

faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

“ sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan!”

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan

1.    Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2.    Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3.    Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
 
4.    Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5.    Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6.    Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009)  menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.

Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan :
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.

Dan kalau menurut http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/choice-menurut-terry-1989-faktor-faktor.html
Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan
keputusan diantara pilihan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut: 
1.                  hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2.                  setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
3.                  setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
4.                  jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5.                  pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6.                  pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
7.                  diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8.                  setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9.                  setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.

1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009)  menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.

Dalam pengambilan suatu keputusan individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu nilai individu, kepribadian, dan kecenderungan dalam pengambilan resiko.

Pertama, nilai individu pengambil keputusan merupakan keyakinan dasar yang digunakan seseorang jika ia dihadapkan pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan. Nilai-nilai ini telah tertanam sejak kecil melalui suatu proses belajar dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak berfikir untuk menyusun atau menilai keburukan dan lebih ditarik oleh kesempatan untuk menang.
  
Kedua, kepribadian. Keputusan yang diambil seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti kepribadian. Dua variabel utama kepribadian yang berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat, seperti ideologi versus kekuasaan dan emosional versus obyektivitas. Beberapa pengambil keputusan memiliki suatu orientasi ideologi tertentu yang berarti keputusan dipengaruhi oleh suatu filosofi atau suatu perangkat prinsip tertentu. Sementara itu pengambil keputusan atau orang lain mendasarkan keputusannya pada suatu yang secara politis akan meningkatkan kekuasaannya secara pribadi.

Ketiga, kecenderungan terhadap pengambilan resiko. Untuk meningkatkan kecakapan dalam membuat keputusan, perawat harus membedakan situasi ketidakpastian dari situasi resiko, karena keputusan yang berbeda dibutuhkan dalam kedua situasi tersebut. Ketidakpastian adalah kurangnya pengetahuan hasil tindakan, sedangkan resiko adalah kurangnya kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa si pengambil keputusan memiliki pengetahuan hasil tindakan walaupun ia tidak dapat mengendalikannya. Lebih sulit membuat keputusan dibawah ketidakpastian dibanding dibawah kondisi bahaya. Di bawah ketidakpastian si pengambil keputusan tidak memiliki dasar rasional terhadap pilihan satu strategi atas strategi lainnya.

Adapun dalam referensi lain pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor personal.
1.      Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang di miliki. Misalnya ; Kemampuan menalar, memiliki kemampuan berfikir secara logis, dll.
2.      Motif, suatu keadaan tekanan dalam diri individu yang mempengaruhi, memelihara dan mengarahkan prilaku menuju suatu sasaran.
3.      Sikap, Bagaimana keberanian kita dalam mengambil risiko kepututusan, pemilihan suasana emosi dan waktu yang tepat, mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi.

Pendapat saya mengenai faktor-faktor pengambilan keputusan yaitu:
Berdasarkan sumber yang saya dapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan ada yang berdasarkan ilmuan Terry (1989) dan ada juga yang berdasarkan teori John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) , tetapi secara umu terdapat 6 faktor yang harus kita ketahui yaitu:
1.      Fisik
Faktor ini didasarkan pada yang dialami oleh diri kita sendiri, seperti kurang nyaman, dan cenderung untuk menghindar dari prilaku yang dapat membuat diri kita tidak nyaman.
2.      Emosional
Faktor ini didasarkan pada perasaan kita, dan akan bereaksi dengan situasi secara subjective.
3.      Rasional
Faktor ini didsarkan pada wawasan yang kita dapat dari orang-orang dan dapat memahami konsekuensinya.
4.      Praktikal
Faktor ini didasarkan pada kreativitas diri kita dan kemampuan untuk dapat melakukannya. Seseorang dapat menilai potensinya melalui kemampuannya dengan melakukan tindakan tersebut.
5.      Interpersonal
Faktor ini didasarkan pada pengaruh orang-orang sekitar dan dalam cara kita bersosialisasi. Kita gampang terpengaruh atau tidak itu sangat berpengaruh
6.      struktural
Faktor ini didasarkan pada ruang lingkup social, ekonomi dan politik. Lingkungan akan memberikan hasil yang akan mendukung suatu tingkah laku kita.
Adapula dalam referensi lainnya yaitu faktor-faktor yang dipengaruhi oleh personal yaitu:
1.      Kognisi, yang merupakan kualitas&kuantitas yang kita punya. Ex: kemampuan berfikir secara logis.
2.      Motif, yang merupakan keadaan dalam diri kita yang tertekan dengan diri kita yang mempengaruhinya dan akan mengarahkan prilaku menuju sasaran yang diinginkan.

3.      Sikap, yang merupakan keberanian diri kita dalam mengambil sebuah konsekuensi keputusan, pemilihan suasan hati dan timing yang pas akan mempengaruhi konsekuensi tersebut. 

jenis-jenis keputusan didalam organisasi

“sebutkan jenis-jenis keputusan didalam organisasi!”
Menurut pendapat http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47086072101/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi
 Jenis-Jenis Keputusan
Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. 
Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.
Pengambilan keputusan berdasrkan metode ada 2, yaitu tradisional dan modern. Pengambilan keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a.   Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.

b.   Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

Pendapat saya mengenai jenis-jenis keputusan didalam organisasi ini, yaitu:
Jenis-jenis keputusan didalam organisasi terbagi menjadi 2 dari sumber yang say baca, ada jenis keputusan rutin dan tidak rutin. Jenis keputusan rutin merupakan jenis yang bersifat terus-menerus atau berulang-ulang dan sudah dikembangkan untuk dapat kita kendalikan. Sedangkan jenis keputusan tidak rutin kebalikannya jenis keputusan rutin, yaitu jenis yang bersifat tidak rutin/terus-menerus dan hanya diputuskan pada saat-saat yang sangat penting/khusus.

Jenis lainnya ada jenis yang berdasarkan metode, yaitu jenis keputusan tradisional dan modern. Jenis keputusan tradisional yaitu keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan kita. Sedangkan jenis keputusan modern adalah keputusan yang diambil berdasarkan perhitungan matematis, seperti contohnya dikehidupan modern yaitu komputer dan perhitungan statistic.