Kamis, 12 November 2015

Kritik Jurnal

Judul                     : Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi  Stok Obat Pada Apotek   Arjowinangun
Penulis                         : Hanik Mujiati
Sumber                        :  http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1281



1.      Jenis penelitian sudah tepat menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini, yaitu jenis penelitian eksperimental dengan desain faktorial.
2.      The problem
1.      Judul jurnal ini sudah sesuai dan jelas, yaitu ingin membahas mengenai perancangan sistem informasi pada sebuah apotek.
2.      Isi abstrak sudah tergambarkan dengan spesifik, representatif dengan isi jurnal, dan dibuat dengan format yang benar.
3.      Latar belakang masalah dalam jurnal ini tidak terdapat landasan teorinya, karena latar belakang sedianya harus mempunyai landasan teori yang gunanya sebagai penguat latar belakang itu sendiri.
4.   Rumusan masalah yang diangkat memiliki kalimat dalam bentuk pertanyaan, seharusnya rumusan masalah memiliki kalimat dalam bentuk pernyataan.
5.      Ide yang diangkat sudah relevan dan penting untuk dibahas.
6.      Dasar teori yang diberikan sudah relevan dengan tujuan penelitian.
7.      Hal yang dikaji dalam kajian pustaka sudah jelas dan lengkap.
8.      Analisis masalah sudah relefan dan menjawab kajian yang dibahas di kajian pustaka
9.      Gambaran umum yang diusulkan sudah lengkap dan jelas sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini.
10.  Variabel bebas dalam jurnal ini adalah gaya pengolahan data pada Apotek Arjowiangun.
11.  Variabel terikat dalam jurnal ini adalah hasil perancangan sistem informasi stok obat, hal ini sudah sesuai dengan judul jurnal.
3.      Design Penelitian
1.      Tidak terdapat  metode penelitian, sehingga tidak bisa disesuaikan dengan tujuan penelitian
2.      Tidak terdapat hasil penelitian, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui hasil dari gambaran umum yang diusulkan oleh penulis.
3.      Tidak terdapat teknik pengumpulan data, sehingga pembaca tidak dapat mengetahui teknik pengumpulan apa yang digunakan.
4.      Rancangan analisis data sudah tergambar dalam gambaran umum sistem, tetapi tidak dijelaskan mengenai pengujian hipotesisnya.
5.      The Procedure
1.      Perlakuan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini belum digambarkan secara jelas.
2.      karakterisktik pensampelan dalam penelitian ini tidak ada sehingga pembaca tidak dapat memahami karakter pensampelan.
3.      The Measurement
1.      Alat bukti realibilitas dan validitas berupa rancangan program yang akan diterapkan pada Apotek, dan itu sudah cukup baik dan diharapkan memiliki tingkat realibilitas dan validitas yang akurat.
2.      The  Interpretation
1. Kesimpulan dalam jurnal hanya membahas masalah mengenai pengolahan data yang salah pada Apotek dan tidak memberikan kesimpulan mengenai bagaimana perancangan sistem informasi yang akan diterapkan pada Apotek.
2. Saran yang diberikan dalam jurnal ini sudah cukup baik dan membangun.
3. Kurangnya tanda baca dalam jurnal ini sehingga pembaca sulit memahami isi jurnal.



Catatan :
Penelitian ini membahas sebuah peranacangan sistem informasi, namun akan lebih baik penulis bisa menggunakan jenis penelitian eksperimental ini dengan baik dan benar supaya pembaca dapat memahami jurnal ini. Kurangnya tanda baca dan kalimat efektif pada jurnal ini juga harus diperhatikan, karena itu sangat penting dalam jurnal ini. Penilitian ini cukup signifikan, karena perancangan suatu sistem informasi pada suatu data yang akan kita olah itu sangat penting. Dengan adanya sebuah sistem yang mengatur sebuah pengolahan data, maka data yang diolah akan jauh lebih baik dan lebih akurat dibanding dengan pengolahan suatu data dengan sistem konvensional.



Minggu, 01 November 2015

APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS ANDROID PADA KRL COMMUTER LINE JABODETABEK DI STASIUN UNIVERSITAS INDONESIA




APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS ANDROID PADA
KRL COMMUTER LINE JABODETABEK
DI STASIUN UNIVERSITAS INDONESIA


I.                   Latar belakang

 Sistem informasi merupakan perpaduan antara teknologi informasi dengan aktivitas manusia dalam menggunakan sebuah teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam pengertian ini, sistem informasi digunakan supaya manusia dapat berinteraksi dengan teknologi salah satunya befungsi untuk menunjang sistem transportasi. Sistem transportasi yang berkembang di Indonesia diantaranya adalah sistem informasi perkeretaapian.
Perkeretaapian di Indonesia dikelola secara penuh oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kereta api penumpang di Indonesia dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan sistem kerja lokomotifnya. Yang pertama, Kereta Rel Diesel (KRD) yang merupakan rangkaian kereta api penumpang, yang pada setiap gerbong kereta terdapat penggerak berupa traksi motor pemutar roda gandar untuk menjalankan gerbong secara serempak. Sumber tenaga untuk menjalankan sistem penggerak tersebut berupa sumber listrik internal yang berasal dari pembangkit diesel yang dipasang pada setiap gerbong. Oleh sebab, itu kereta api ini disebut dengan nama Kereta Rel Diesel (KRD) dan kereta api jenis ini mampu beroperasi untuk mengangkut penumpang jarak jauh. Yang kedua, Kereta Rel Listrik (KRL), kereta ini memiliki penggerak yang sama seperti KRD dengan menggunakan traksi motor pemutar roda gandar pada setiap gerbongnya. Hanya saja sumber tenaganya berasal dari listrik eksternal yang terdapat di kolong gerbong. Yang ketiga, Kereta Diesel yang merupakan rangkaian kereta api yang ditarik oleh lokomotif dengan menggunakan mesin penggerak berupa diesel yang berbahan bakar solar. Terdapat dua jenis lokomotif diesel, yaitu Lokomotif Diesel Elektrik dan Lokomotif Diesel Hidrolik. Yang terakhir ada Kereta Uap yang merupakan rangkaian kereta penumpang yang menggunakan lokomotif uap sebagai penarik gerbongnya. Lokomotif uap bekerja dengan cara memanfaatkan tekanan uap dari ketel besar yang digunakan untuk menggerakkan piston yang akan mendorong dan menarik roda lokomotif sehingga bisa berputar.
KA Commuter Jabodetabek atau seringkali disebut KRL Commuter Line adalah kereta rel listrik yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia. KRL beroperasi di wilayah Jabodetabek sejak tahun 1976, hingga saat ini melayani rute Comuter di wilayah DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bogor, Kab. Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Lebak, serta Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. PT KCJ (Kereta Api Commuter Jabodetabek) pada tahun 2012 telah melakukan continual improvement atau standar kualitas dibidang pelayanan KRL Commuter Line. Dimana pada tahun tersebut telah, dilakukan persiapan penerapan sistem teknologi informasi di bidang pelayanan, seperti eticketing, prototype passenger information display (PID) pada KRL, loket dan stasiun, help desk untuk pengelolaan komplain penumpang, serta terbitnya media sosial sehingga informasi kepada penumpang cepat, tepat dan akurat.

KRL Commuter Line memiliki 10-12 gerbong dan tiap gerbongnya dapat mengangkut 125 penumpang. Tetapi, pada jam-jam tertentu KRL dapat mengangkut lebih dari 125 penumpang tiap gerbongnya dan itu sudah melewati kapasitas pada umumnya. Salah satunya rute Commuter Bogor-Jakarta, banyak masyarakat khusunya mahasiswa turun di Stasiun UI, apalagi pada hari kerja yaitu senin sampai jumat jumlah penumpang bisa melebihi batas maksimum.
Masyarakat pengguna KRL banyak yang merasa kecewa dengan pelayanan transportasi yang satu ini, salah satunya adalah kesalahan teknis pada KRL yang menyebabkan gangguan pada saat KRL sedang melaju, sehingga masyarakat yang ingin melakukan akivitas seperti, menuntut ilmu, bekerja, berbelanja dan lain-lain terhambat untuk melakukan aktivitasnya.  Tak bisa dipungkiri dalam satu gerbong KRL yang sangat padat, ada saja kesalahpahaman antar penumpang dan menimbulkan keributan mulai dari yang kecil hingga yang besar, seperti pelecehan seksual pun pernah terjadi didalam KRL yang sangat padat ini. Walaupun telah disediakan gerbong khusus wanita, tapi ada saja kaum wanita yang menaiki gerbong umum, dikarenakan gerbong wanita sudah terlalu padat.
Tidak adanya sistem yang menangani masalah tersebut, maka masayarakat yang sering mengalami pengalaman buruk di KRL merasa kebingungan, karena disisi lain KRL merupakan transportasi yang memiliki tarif murah, dan menghemat waktu dibandingkan alat transportasi umum lainnya yang terkadang sering mengalami kemacetan.
Kekecewaan masyarakat terhadap pelayanan KRL dapat diatasi dengan adanya sebuah sistem yang mengatur penjadwalan keberangkatan, dan menghitung jumlah penumpang yang ada ditiap-tiap gerbong KRL sehingga penumpang dapat mengetahui jika gerbong sudah sangat penuh. Sistem ini dikemas dalam sebuah aplikasi pada smartphone, dan dapat digunakan oleh para penumpang. Masinis dan Petugas KRL pun dapat menggunakanya untuk mengetahui jumlah penumpang yang ada didalam KRL, agar mereka tidak membiarkan penumpang untuk masuk ke dalam gerbong KRL yang sudah terisi penuh. Jika aplikasi ini berjalan dengan baik, diharapkan PT KCJ dapat menambah jumlah gerbong ataupun kereta apinya itu sendiri.
Kendala dalam menjalankan aplikasi ini tedapat pada waktu untuk melakukan penelitian dan waktu dalam pengerjaan aplikasi. Kemudian, kendala dalam pembuatan alat sensor yang berguna untuk mengetahui jumlah penumpang yang ada ditiap-tiap gerbong KRL yang nantinya akan terhubung dengan aplikasi. Lalu, kendala dalam mendapatkan izin dari PT KCJ untuk memasang alat sensor, diterima atau tidaknya alat sensor ini semuanya ada pada keputusan PT KCJ apalagi pembuatan alat sensor ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

II.                Pembahasan
 
Pengguna KRL di stasiun Universitas Indonesia rata-rata adalah mahasiswa dan karyawan. Penumpang dengan keberangkatan dari Stasiun Bogor menuju ke Stasiun UI dapat menaiki KRL tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, Duri, dan Jatinegara. Stasiun-stasiun yang dilewati KRL untuk menuju ke Stasiun UI adalah sebagai berikut, Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Pondok Cina, dan sampailah di Stasiun Universitas Indonesia.

Jadwal keberangkatan pertama KRL dari Bogor menuju Jakarta Kota pada pukul 05.00 WIB. Pada waktu itulah, aktivitas manusia dimulai, mulai dari menuntut ilmu, bekerja, belanja, dan lain-lain. Manusia menginginkan transportasi yang cepat, efisien dan murah. Salah satunya dengan menggunakan jasa transporatsi KRL. Namun, dalam penggunaan transporatsi KRL ini sering terjadi kekacauan karena kepadatan penumpang ditiap-tiap gerbongnya. Untuk itu sistem yang akan dibuat untuk mengatasi masalah ini haruslah memiliki poin-poin yang dibutuhkan masyarakat agar merasa nyaman didalam KRL ini.

Sistem ini dikemas dalam bentuk aplikasi berbasis Android dapat digunakan oleh siapapun, baik pengguna Android maupun iOS. Aplikasi dengan menggunakan sistem yang dapat mengatur jadwal keberangkatan, pemberitahuan jumlah penumpang yang ada ditiap-tiap gerbong KRL, dan sistem ini juga didukung dengan bahasa pemrograman XML dan Java. XML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan dan memanipulasi dokumen secara terstruktur. Dan Java adalah bahasa pemrogram berorientasi object (OOP) yang bersifat case sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil dibedakan. Dimana XML berfungsi untuk mendesain layout dan java berfungsi untuk pemrosesan. Jadi, untuk membuat aplikasi Android benar-benar dituntut ketelitian dalam pengetikan koding. Aplikasi ini dilengkapi dengan alat sensor yang dipasang ditiap-tiap gerbong KRL agar jika terjadi kelebihan jumlah penumpang, maka alat sensor akan berbunyi dan secara otomatis akan terhubung pada aplikasi, yang memberikan pesan pemberitahuan yang menyatakan bahwa tiap-tiap gerbong sudah terisi penuh. Aplikasi ini pun tidak berbayar, gratis bagi semua orang yang ingin mengunduh.

III.             Diskusi
Terealisasinya Aplikasi ini merupakan hal yang tidak mudah, karena mendapatkan izin dari PT KCJ cukup sulit, mulai dari pembuatan proposal, dan menjelaskan tujuan dari pembuatan aplikasi, semuanya harus dijelaskan kepada PT KCJ. Tetapi, akankah mereka mau menerima ide pembuatan aplikasi ini dan mau bekerja sama untuk jangka waktu yang lama, semua ada pada keputusan mereka
Respon tentang ide ini juga sangat dibutuhkan. Mulai dari penyebaran kuisoner, bertanya langsung dan usaha lainya untuk mendapatkan pendapat mereka. Terkadang ada saja salah satu dari mereka menganggap pembuatan aplikasi ini tidak penting dan membuang-buang biaya. Tetapi ada juga dari mereka, rata-rata kaum wanita yang mendukung pembuatan aplikasi ini, mereka beranggaapan aplikasi ini sangat dibutuhkan agar hal-hal buruk yang sering terjadi didalam KRL tidak terulang lagi.  
IV.             Kesimpulan

Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Android ini akan berjalan dengan baik pada KRL apabila pengguna aplikasi ini menggunakanya dengan baik dan tidak menyalahgunakanya. Alat sensor yang akan dipasang ditiap-tiap gerbong pun harus memiliki izin dari PT KCJ. Kerja sama yang baik dengan PT KCJ sangat dibutuhkan untuk lancarnya kelangsungan pembuatan aplikasi ini.

Diharapkan aplikasi ini sangat bermanfaat untuk masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa kecewa lagi dengan pelayanan KRL, dan merasa nyaman dengan alat transportasi yang satu ini. Dan diharapkan juga aplikasi dan alat sensor dapat diterapkan pada semua gerbong KRL disemua Stasiun Jabodetabek. Karena, pada saat ini sistem pembuatan aplikasi ini baru akan dicoba di Stasiun Universitas Indonesia.

V.                Daftar Referensi

Edhy Sutanta, S.T. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://id.wikipedia.org/wiki/KA_Commuter_Jabodetabek. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015 pukul 19:24 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015 pukul 19:07 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Universitas_Indonesia. Diakses pada tanggal 28 Oktober pukul 08:23 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/XML. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 18:20 WIB.
http://yerlangga.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-dan-contoh-program-xml.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 18:20 WIB.
http://www.bumn.go.id/keretaapi/halaman/47. Diakses pada tanggal  28 Oktober pukul 05:23 WIB.
http://www.utiket.com/id/weblog/253/empat_jenis_kereta_api_indonesia.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 18:19 WIB.



Note : Tulisan ini secara resmi dibuat  oleh Maidzola, barang siapa yang ingin mengutip tulisan ini harap disertai dengan link postingan sebagai sumbernya, jika tidak anda sudah melakukan tindakan plagiarisme.