I.
Teori
Organisasi
Pengertian :
Organisasi
berasal dari bahasa yunani “Organon” yang berartikan sekelompok orang dalam
suatu tempat/wadah untuk mencapai tujuan bersama.
Secara
sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan
bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi
dapat terbentuk karena adanya visi dan misi serta tujuan yang sama sekelompok
orang tehadap masyarakat.
Organisasi dibagi
menjadi dua :
1. Organisasi Formal
Organisasi formal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu
tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh
: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar
bersama anak-anak SD dan lain-lain.
Ciri-ciri Organisasi :
Adapun ciri-ciri pada Organisasi :
1. Mempunyai Tujuan dan Sasaran untuk dicapai dalam Organisasi.
2. Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari Organisasi tersebut.
3. Mempunyai pembagian kerja atau bisa disebut juga kerjasama.
4. Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang.
1. Mempunyai Tujuan dan Sasaran untuk dicapai dalam Organisasi.
2. Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari Organisasi tersebut.
3. Mempunyai pembagian kerja atau bisa disebut juga kerjasama.
4. Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang.
Prinsip Organisasi :
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu
organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas
organisasi. Diantaranya adalah:
·
Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah
merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena
dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik
maupun non fisik.
·
Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu
organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing
unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas
dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
·
Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian
kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi
kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
·
Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan
merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok
ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul
diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
·
Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat
pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah
terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi
hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
·
Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan
tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando
akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang
memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
·
Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan
jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi
atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan
semakin cepat tercapai.
II.
Manajemen
Manajemen adalah proses
kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut
mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan
kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat
dilihat dari sisi operasional dan manajerial yakni:
1. Berbudaya korporat: transparansi,
independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
2. Dukungan manajemen puncak.
3. Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
4. Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistik.
5. Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
6. Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
7. Dilakukan secara terencana/terprogram.
8. Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
9. Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan
10. Penggunaan teknologi tepat guna.
11. Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
2. Dukungan manajemen puncak.
3. Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
4. Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistik.
5. Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
6. Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
7. Dilakukan secara terencana/terprogram.
8. Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
9. Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan
10. Penggunaan teknologi tepat guna.
11. Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
Hubungan Organisasi dan
Manajemen :
Hubungan antara
administrasi organisasi dan manajemen adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen
2. Melalui manajemen semua kegiatan di koordinir dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
3. Administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan, termasuk di dalam kegiatan administrasi adalah kegiatan pengelolaan atau manajemen administrasi dapat dilaksanakan di dalam atau diluar organisasi (formal).
4. Organisasi (formal) merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan administrasi.
1. Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen
2. Melalui manajemen semua kegiatan di koordinir dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
3. Administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan, termasuk di dalam kegiatan administrasi adalah kegiatan pengelolaan atau manajemen administrasi dapat dilaksanakan di dalam atau diluar organisasi (formal).
4. Organisasi (formal) merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan administrasi.
III.
Pengalaman
Organisasi
Pengalaman
ikut berorganisasi pernah saya ikuti sewaktu duduk dibangku SMA, tetapi bukan
organisasi social yang sifatnya formal, melainkan informal, organisasi yang
saya ikuti adalah Paduan Suara. Mengapa saya lebih memilih organisasi informal
dibandingkan yang formal, jawabanya adalah karena saya tidak suka dengan hal
yang berkaitan dengan kepengurusan suatu organisasi yang semuanya harus
direncanakan terlebih dahulu, sedangkan saya lebih menyukai hal yang berbau
spontanitas saja. Organisasi tidak resmi ini saya jalani selama 2 tahun yaitu
pada saat duduk dibangku kelas 1 SMA dan kelas 2 SMA. Pada saat kelas 2 SMA
sekolah saya mengikuti lomba paduan suara tingkat kota di Universitas Unsera
Serang Banten, dan saya terpilih untuk mengikutinya. Sekolah saya mengirimkan 2
grup paduan suara, yaitu grup wanita dan grup pria. Alhamdulillahnya kedua
perwakilan dari sekolah saya menjuarai lomba tersebut, dari grup pria
mendapatkan juara 3 dan dari grup wanita mendapatkan juara 2. Mungkin itulah
pengalaman terbaik saya pada saat saya mengikuti organisasi, walaupun
organisasi yang saya ikuti bukan organisasi social yang bersifat resmi, tapi
saya cukup senang dengan pengalaman tersebut.
Sumber dari:
http://rianprasetyamulya.blogspot.com/2009/12/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://erick-way.blogspot.com/2010/10/teori-organi