Sabtu, 17 Januari 2015

Tugas ke-4 "kepemimpinan"

Kasus 1 : Hartoyo sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari tentara. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
        Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”

Pertanyaan kasus : 
1.      Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara.
Jawab :
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo ini adalah gaya kepemimpinan otoriter, yaiyu gaya pemimpin yang mengedepankan segala kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri.
  • Keuntungan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Bawahan tidak perlu repot-repot memikirkan apa yang harus dilakukan, dan cukup hanya mendengarkan saja apa yang dikatakan oleh pemimpin.
  • Kelemahan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Pasti kerjasama dalam perusahaan tersebut akan sangat kurang dikarenakan semua aspek kegiatannya diatur dan dikendalikan oleh pemimpin, dan apabila terdapat masalah, semuanya tergantung dari pemimpin sedangkan bawahan tidak dapat membantu.
Perbandingan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara:
Dalam perusahaan butuh adanya kekompakan dan kerjasama antar atasan maupun bawahan, agar tercapainya suatu tujuan dalam perusahaan tersebut. Sedangkan sewaktu ia di tentara bawahan Hartoyo merupakan individu yang memiliki kompetensi yang rendah tetapi memiliki komitmen yang cukup tinggi, oleh karena itu sangat berbeda sekali dengan karyawan perusahaan yang ia geluti untuk saat ini.

2.       Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan?
Jawab :
Jika Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya maka perusahaan tersebut akan jatuh dan bankrupt, mengapa demikian? Karena bawahan Hartoyo diperusahaan sangat berbeda dengan bawahan ia sewaktu di tentara, oleh karena itu ia wajib merubah gaya kepemimpinannya menjadi kepemimpinan demokratis, pada kepemimpinan ini banyak keuntungannya, anggota jadi lebih dihargai, oleh karena itu perusaan akan dapat maju dan mencapai tujuanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar