Jumat, 04 Agustus 2017

Tampilan Website drg. Anggi Dental Clinic

Halaman Home 

 Halaman Tentang


Halaman Pelayanan


Halaman Galeri



Halaman Artikel


Halaman Login

 Halaman Reservasi Online


Halaman Hubungi Kami

Halaman Daftar / Sign Up

Kamis, 13 Juli 2017

Analisis Proyek 2

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS KINERJA SISTEM
Analisis Penulisan Ilmiah


NAMA ANGGOTA KELOMPOK  :

Andhika Dwi. R           10113842
Maidzola                       15113240
Imam Handika             14113307
Fahmi Hermawan        19113874
Kemal Reza Pratomo   14113790


KELAS 4KA10



I.                   Latar belakang
Augmented Reality adalah teknologi menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi kedalam sebuah lingkup nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Saat ini teknologi Augmented Reality sudah banyak diterapkan dalam berbagai aspek, seperti bidang parawisata, bisnis, game, fashion, music dan pendidikan. Pada bidang bisnis ini, teknologi Augmented Reality bermanfaat sebagai alat bantu untuk membuat sebuah promosi seperti iklan, brosur dan lain-lain.
Promosi bisnis minuman saat ini masih menggunakan media sosial seperti, instagram dan brosur 2 dimensi. Ternyata sebagian orang menilai brosur kurang menarik dan sudah banyak digunakan oleh penjualan minuman lainnya. Dengan teknologi Augmented Reality, brosur biasa yang digunakan sebagai media promosi dapat digantikan dengan pemasaran tiga dimensi sehingga media promosi lebih interaktif. Kombinasi sistem Augmented Reality akan memberikan nilai lebih dibandingkan dengan suatu yang hanya dicetak atau konten digital saja.
Dengan adanya Augmented Reality ini penulis ingin menampilkan bentuk nyata dari kemasan botol minuman tersebut. Karena media pemasaran sebelumnya hanya menggunakan gambar dua dimensi (2D). Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin membuat sebuah penulisan ilmiah dengan judul“ PEMBUATAN APLIKASI PEMASARAN MINUMAN THAI ISLAND TEA BERKEMASAN BOTOL BERBASIS TIGA DIMENSI (3D) ”.

Analisis :
Berdasarkan latar belakangnya, alasan yang digunakan penulis sudah cukup baik dan benar, inovasi baru memang dibutuhkan dalam persaingan perdagangan saat ini, itu dapat dijadikan latar belakang dalam penyusunan penulisan ilmiah ini. Adapun bahasa yang digunakan dalam penulisan latar belakangnya masih kurang jelas dan kurang lengkap, dan juga kata-kata yang menggunakan bahasa inggris sebagian tidak diberi tanda kurung atau dibuat menjadi hurufitalic. Adapun perbaikannya sebagai berikut :
Augmented Reality adalah teknologi menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi kedalam sebuah lingkup nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Saat ini teknologi Augmented Reality sudah banyak diterapkan dalam berbagai aspek, seperti bidang parawisata, bisnis, game, fashion, music dan pendidikan. Pada bidang bisnis ini, teknologi Augmented Reality bermanfaat sebagai alat bantu untuk membuat sebuah promosi seperti iklan, brosur dan lain-lain.
Promosi bisnis minuman saat ini masih menggunakan media sosial seperti, instagram, twitter, facebook dan yang lainnya, dan untuk cara promosi tradisinonal masih menggunakan brosur 2 dimensi. Ternyata sebagian orang menilai brosur 2 dimensi kurang menarik dan sudah biasa, untuk itu dengan adanya teknologi bernama Augmented Reality, brosur biasa yang digunakan sebagai media promosi dapat digantikan dengan brosur tiga dimensi sehingga media promosi lebih interaktif. Kombinasi sistem Augmented Reality akan memberikan nilai lebih dibandingkan dengan suatu yang hanya dicetak atau konten digital saja, dengan adanya Augmented Reality ini penulis ingin menampilkan bentuk nyata dari kemasan botol minuman tersebut. Karena media pemasaran sebelumnya hanya menggunakan gambar dua dimensi (2D).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin membuat sebuah penulisan ilmiah dengan judul“ PEMBUATAN APLIKASI PEMASARAN MINUMAN THAI ISLAND TEA BERKEMASAN BOTOL BERBASIS TIGA DIMENSI (3D) ”.

II.                Batasan Masalah
Batasan masalah yang diangkat pada penulisan ilmiah ini adalah menggunakan Software Blender untuk pembuatan objek minuman Thai Island Tea dalam bentuk tiga dimensi dan Unity 3D untuk mengimplementasikannya. Model botol ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi dengan menerapkan teknologi Augmented Reality. Aplikasi ini juga menampilkan informasi mengenai produk dalam bentuk teks. Aplikasi hanya dapat dijalankan menggunakan smartphone berbasis android dengan minimal OS 5.0 dan membutuhkan marker berupa brosur yang dapat didownload pada website yang telah disediakan untuk menampilkan objek.

Analisis :
Dari batasan masalah diatas penulis dapat menjelaskan tools yang dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi dan juga dapat menjelaskan jenis spesifikasi untuk dapat menjalankan  aplikasi yang dimaksud. Adapun bahasa yang digunakan sudah cukup baik, tetapi masih ada yang kurang. Sama seperti latar belakang, kata-kata yang mengunakan bahasa inggris belum diberi tanda kurung atau dibuat menjadi huruf italic. Adapun perbaikannya sebagai berikut :
Batasan masalah yang diangkat pada penulisan ilmiah ini adalah menggunakan Software Blender untuk pembuatan objek minuman Thai Island Tea dalam bentuk tiga dimensi dan untuk mengimplementasikannyamenggunakan Unity 3D. Model botol ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi dengan menerapkan teknologi Augmented Reality. Aplikasi ini juga menampilkan informasi mengenai produk dalam bentuk teks. Aplikasi hanya dapat dijalankan dengan menggunakan smartphone berbasis android dengan spesifikasi minimal OS 5.0 dan membutuhkan marker berupa brosur yang dapat didownload pada website yang telah disediakan untuk menampilkan objek.

III.             Tujuan Penulisan

Pembuatan aplikasi untuk Smartphone berbasis Augmented Reality yang dapat diimplementasikan sebagai media visualisasi pemasaran minuman Thai Island Tea yang lebih interaktif dan menarik, karena calon pembeli dapat melihat produk ini seperti bentuk nyatanya.

Analisis :
Untuk tujuan penulis sudah bisa dimengerti dari segi tujuan dan maksudnya, tetapi hanya kurang dalam segi bahasa, karena struktur bahasanya masih berantakan, dan maksud dari tulisannya membuat pembaca tidak begitu paham akan maksudnya. Berikut adalah perbaikannya:
Pembuatan aplikasi untuk Smartphone berbasis Augmented Realitydiharapkan dapat diimplementasikan sebagai media visualisasi pemasaran minuman Thai Island Tea yang lebih interaktif dan menarik, karena calon pembeli dapat melihat produk ini seperti bentuk nyata dari produk aslinya.

Kelebihan dan kekurangan :

BAB 1
Kelebihan pada bab 1 ialah pada latar belakang  “Dengan teknologi Augmented Reality, brosur biasa yang digunakan sebagai media promosi dapat digantikan dengan pemasaran tiga dimensi sehingga media promosi lebih interaktif. Kombinasi sistem Augmented Reality akan memberikan nilai lebih dibandingkan dengan suatu yang hanya dicetak atau konten digital saja.
Kami setuju dengan penulis yang menuliskan bahwa metode lama seperti brosur sudah ketinggalan zaman,karenasaat ini sudah ada teknologi Augmented  Reality yang tetap menggunakan kertas yang diprint akan tetapi bisa dilihat pengguna atau konsumen secara digital seolah-olah barangnya sudah ada ditangan.
“Karena media pemasaran sebelumnya hanya menggunakan gambar dua dimensi (2D)”. Menurut kami dengan mengembangkan dari 2D menjadi 3D sangat baik karena gambar secara keseluruhan bisa dilihat oleh pengguna atau konsumen.
Kekurangan pada bab 1 ialah “Aplikasi hanya dapat dijalankan menggunakan smartphone berbasis android dengan minimal OS 5.0 dan membutuhkan marker berupa brosur yang dapat didownload pada website yang telah disediakan untuk menampilkan objek..
Menurut kami banyak pelanggan tidak mempunyai Smartphone dengan spesifikasi minimal OS 5.0 dan pada bab 3 pun pengujian hanya menggunakan OS 4.4.2 (KitKat), mungkin penulis seharusnya menulis maksimal OS 5.0 dan minimal OS 4.4.2 karena masih bisa digunakan oleh pengguna atau konsumen yang mempunyai OS 4.4.2.
BAB 2
Kelebihan pada bab 2 ini ialah penjelasan pada aplikasi blender menurut kami itu sangat lengkap dan mempermudah pembaca jika ingin menggunakan blender.
Kekurangan pada bab 2 ini ialah tidak adanya informasi atau teori tentang produk yang dijualnya, seharusnya penulis memasukkan informasi tentang produk itu

BAB 3
Kelebihan pada bab 3 ialah pada gambar storyboard sangat bagus dan terkesan tidak kaku. Pada penjelasan pembuatan aplikasi sampai dengan uji coba sangat bagus karena step by step dimana pembaca bisa dengan mudah mencobanya nanti.
Kekurangan pada bab 3 ialah pada gambar struktur navigasi, terdapat kesalahan pada gambar panah karena seharusnya splash screenpanahnya keatas bukan kebawah ke menu  utama.
Pengujian tampilan aplikasi menggunakan smartphonedengan sistem operasi androidversi 4.4.4(KitKat)“ menurut kami ada kesalahan yang sudah diberitahu pada bab 1 dimanaOSyang seharusnya bisa dipakai oleh smartphone  dengan minimal OS 4.4.4. tetapi di bab 1 di jelaskan bahwa minimal pengguna mempunyai OS 5.0 padahal saat pencobaan digunakan pada OS 4.4.4 .

BAB 4
Kelebihan pada bab 4 ialah “Maka dari itu perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut dari segi fitur seperti memberikan navigasi ke lokasi penjualan minuman dari posisi pengguna, penambahan model botol, memasukan suara agar lebih atraktif dan dapat diimplementasikan pada smartphone yang menggunakan sistem operasi iOS seperti iPhone.” Menurut kami aplikasi ini dapat dilanjutkan kembali dengan menambah fitur-fitur yang sudah penulis beritahu, jadi penulisan ilmiah ini menurut kami bisa dilanjutkan sebagai skripsi nantinya.
Menurut kami tidak ada kekurangan pada bab 4 karena sudah sesuai dengan apa yang seharusnya.

Design Aplikasi :


Tampilan splash screen
Menurut kami pada halaman splash screen ini sudah baik akan tetapi, sebaiknnya pada logo unity diganti dengan logo thai tea seperti gambar dibawah, dengan latar tetap hitam dan ada logo thai tea ditengah simple dan menarik








Tampilan Rancangan halaman menu utama


Tampilan halaman menu utama pada aplikasi

Menurut kami dengan tampilan yang simple ini pengguna atau user bisa lebih nyaman dalam penggunaan aplikasi ini dan  pada rancangan pun terlihat sama persis pada tampilan outputnya




Tampilan Rancangan dalam menu “AR
Tampilan dalam menu “AR”

Menurut kami pada menu AR ini sudah bagus akan tetapi lebih baik ditambahkan suara penjelasan produk dan memperbesar atau memperkecil gambar agar aplikasi lebih baik


Tampilan pada Rancangan Menu “Bantuan


Tampilan pada Menu “Bantuan”

Menurut kami pada menu bantuan ini cukup simple dan penjelasannya juga jelas jadi pengguna mengerti cara penggunaan aplikasi ini pada rancangannya pun terlihat persis pada output tampilan.


Analisis Proyek 1

Kelebihan dan kekurangan :
BAB 1
Kelebihan pada bab 1 ialah pada latar belakang  “Dengan teknologi Augmented Reality, brosur biasa yang digunakan sebagai media promosi dapat digantikan dengan pemasaran tiga dimensi sehingga media promosi lebih interaktif. Kombinasi sistem Augmented Reality akan memberikan nilai lebih dibandingkan dengan suatu yang hanya dicetak atau konten digital saja.
Kami setuju dengan penulis yang menuliskan bahwa metode lama seperti brosur sudah ketinggalan zaman,karenasaat ini sudah ada teknologi Augmented  Reality yang tetap menggunakan kertas yang diprint akan tetapi bisa dilihat pengguna atau konsumen secara digital seolah-olah barangnya sudah ada ditangan.
“Karena media pemasaran sebelumnya hanya menggunakan gambar dua dimensi (2D)”. Menurut kami dengan mengembangkan dari 2D menjadi 3D sangat baik karena gambar secara keseluruhan bisa dilihat oleh pengguna atau konsumen.
Kekurangan pada bab 1 ialah “Aplikasi hanya dapat dijalankan menggunakan smartphone berbasis android dengan minimal OS 5.0 dan membutuhkan marker berupa brosur yang dapat didownload pada website yang telah disediakan untuk menampilkan objek..
Menurut kami banyak pelanggan tidak mempunyai Smartphone dengan spesifikasi minimal OS 5.0 dan pada bab 3 pun pengujian hanya menggunakan OS 4.4.2 (KitKat), mungkin penulis seharusnya menulis maksimal OS 5.0 dan minimal OS 4.4.2 karena masih bisa digunakan oleh pengguna atau konsumen yang mempunyai OS 4.4.2.
BAB 2
Kelebihan pada bab 2 ini ialah penjelasan pada aplikasi blender menurut kami itu sangat lengkap dan mempermudah pembaca jika ingin menggunakan blender.
Kekurangan pada bab 2 ini ialah tidak adanya informasi atau teori tentang produk yang dijualnya, seharusnya penulis memasukkan informasi tentang produk itu

BAB 3
Kelebihan pada bab 3 ialah pada gambar storyboard sangat bagus dan terkesan tidak kaku. Pada penjelasan pembuatan aplikasi sampai dengan uji coba sangat bagus karena step by step dimana pembaca bisa dengan mudah mencobanya nanti.
Kekurangan pada bab 3 ialah pada gambar struktur navigasi, terdapat kesalahan pada gambar panah karena seharusnya splash screenpanahnya keatas bukan kebawah ke menu  utama.
Pengujian tampilan aplikasi menggunakan smartphonedengan sistem operasi androidversi 4.4.4(KitKat)“ menurut kami ada kesalahan yang sudah diberitahu pada bab 1 dimanaOSyang seharusnya bisa dipakai oleh smartphone  dengan minimal OS 4.4.4. tetapi di bab 1 di jelaskan bahwa minimal pengguna mempunyai OS 5.0 padahal saat pencobaan digunakan pada OS 4.4.4 .

BAB 4
Kelebihan pada bab 4 ialah “Maka dari itu perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut dari segi fitur seperti memberikan navigasi ke lokasi penjualan minuman dari posisi pengguna, penambahan model botol, memasukan suara agar lebih atraktif dan dapat diimplementasikan pada smartphone yang menggunakan sistem operasi iOS seperti iPhone.” Menurut kami aplikasi ini dapat dilanjutkan kembali dengan menambah fitur-fitur yang sudah penulis beritahu, jadi penulisan ilmiah ini menurut kami bisa dilanjutkan sebagai skripsi nantinya.
Menurut kami tidak ada kekurangan pada bab 4 karena sudah sesuai dengan apa yang seharusnya.

Kamis, 22 Juni 2017

Post Test Estimasi Bab 13 (Vclass Pengelolaan Proyek SI)

1.      Basic COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang ukuran Program dinyatakan dalam perkiraan ribuan baris kode sumber.
2.      Medium COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set “driver biaya” yang mencakup penilaian subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek.

3.      Detail COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak.

Estimasi berdasarkan Sejarah Bab 13 (Vclass Pengelolaan Proyek SI)

Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu, Keputusan Profesional, Sejarah, dan Rumus-rumus. Estimasi berdasarkan sejarah adalah Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus yaitu harus mengerti tentang sejarahnya.

Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, sehingga dapat membandingkan tugas yang akan di estimasi dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan. Untuk memprogramnya, mungkin generasi dalam bentuk formulir input, sebuah laporan, perhitungan rumus-rumus, dan lain-lain.

Kamis, 15 Juni 2017

POST TEST BAB 9 (Vclass Pengelolaan Proyek SI)

Kalau White box :
Melakukan testing pada software atau program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing.

Kalau Black box :
Dilakukan oleh penguji Independent.
Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output.
Dilakukan setelah white box testing.

PRETEST BAB 9 (Vclass Pengelolaan Proyek SI)

Programmer menguji modul dengan menetapkan lingkungan yang tepat, menyediakan beberapa input, membiarkan modul langsung memproses secara logik dan mendapatkan hasilnya. 

Beberapa input mungkin tidak sebenarnya, terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input yang sebenarnya. Modul seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu  White box dan black box. 

Pada White box Programmer harus mengetahui isi di dalam modul dan menyediakan data pengujian, sehingga masing-masing path logical dalam program dapat dieksekusi. Sedangkan Black box, programmer mengabaikan bagian dalam dari modul – data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian sebenarnya.