Menurut sumber yang saya baca yaitu, http://erlanggaba.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEMIMPINAN
Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan
kelompok dan keinginan kelompok.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Menurut Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur
dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut
pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang
dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah
lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung
dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis
menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi,
yaitu :
• Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai
kecerdasan yang melebihi para anggotanya • Kematangan dan keluasan
sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi
yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang
• Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner
motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus
mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
• Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa
mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu
organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling
mempengaruhi.
Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan dan Kegagalan Pemimpin
Keberhasilan atau
kegagalan dari hasil kepemimpinan seseorang dapat diukur atau ditandai oleh
empat hal, yaitu : moril, disiplin, jiwa korsa (esprit de corps), dan
kecakapan.
1. Moril : moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah : 1). kepemimpinan atasan. 2). kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran. 3). penghargaan atas penyelesaian tugas. 4). solidaritas dan kebanggaan organisasi. 5). pendidikan dan latihan. 6). kesejahteraan dan rekreasi. 7). kesempatan untuk mengembangkan bakat. 8). struktur organisasi. 9). pengaruh dari luar.
2. Disiplin : disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang terbaik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi. Cara-cara untuk memelihara dan meningkat disiplin : 1). Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas. 2). Menentukan tingkat dan ukuran kemampuan. 3). Bersikap loyal. 4). Menciptakan kegiatan atas dasar persaingan yang sehat. 5). Menyelenggarakan komunikasi secara terbuka. 6). Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung, kecewa dan frustasi. 7). Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku agar tetap mutakhir dan menghapus yang sudah tidak sesuai lagi. 8). Melaksanakan reward and punishment.
3. Jiwa korsa : jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi. Ciri jiwa korsa yang baik adalah : 1). Antusiasme dan rasa kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya. 2). Reputasi yang baik terhadap organisasi lain. 3). Semangat persaingan secara sehat dan bermutu. 4). Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. 5). Kesediaan anggota untuk saling menolong.
4. Kecakapan : kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas.
Setiap pemimpin perlu menentukan corak dan gaya kepemimpinannya agar nampak seni kepemimpinannya dalam memimpin. Corak dan gaya kepemimpinan dapat terlihat dari sikap pemimpin, yaitu sebagai : Pemimpin, Guru, Pembina, Bapak dan Teman Seperjuangan.
1. Moril : moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah : 1). kepemimpinan atasan. 2). kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran. 3). penghargaan atas penyelesaian tugas. 4). solidaritas dan kebanggaan organisasi. 5). pendidikan dan latihan. 6). kesejahteraan dan rekreasi. 7). kesempatan untuk mengembangkan bakat. 8). struktur organisasi. 9). pengaruh dari luar.
2. Disiplin : disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang terbaik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi. Cara-cara untuk memelihara dan meningkat disiplin : 1). Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas. 2). Menentukan tingkat dan ukuran kemampuan. 3). Bersikap loyal. 4). Menciptakan kegiatan atas dasar persaingan yang sehat. 5). Menyelenggarakan komunikasi secara terbuka. 6). Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung, kecewa dan frustasi. 7). Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku agar tetap mutakhir dan menghapus yang sudah tidak sesuai lagi. 8). Melaksanakan reward and punishment.
3. Jiwa korsa : jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi. Ciri jiwa korsa yang baik adalah : 1). Antusiasme dan rasa kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya. 2). Reputasi yang baik terhadap organisasi lain. 3). Semangat persaingan secara sehat dan bermutu. 4). Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. 5). Kesediaan anggota untuk saling menolong.
4. Kecakapan : kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas.
Setiap pemimpin perlu menentukan corak dan gaya kepemimpinannya agar nampak seni kepemimpinannya dalam memimpin. Corak dan gaya kepemimpinan dapat terlihat dari sikap pemimpin, yaitu sebagai : Pemimpin, Guru, Pembina, Bapak dan Teman Seperjuangan.
Sebagai Pemimpin.
Pemimpin harus mampu memberikan bimbingan/tuntunan yang diperlukan serta
senantiasa menjadi contoh dan teladan dalamperkataan, perbuatan, menimbulkan
dan memelihara kewibawaan serta mampu melahirkan Pemimpin baru.
Sebagai Guru.
Pemimpin harus berusaha meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan
anggotanya baik perorangan maupun dalam hubungan kelompok. Memiliki kesabaran
dan ketenangan dalam mendidik dan melatih.
Sebagai Pembina.
Pemimpin senantiasa berusaha agar organisasi dalam melaksanakan tugasnya selalu
berhasil guna dan berdaya guna. Dalam usaha pembinaan selalu diarahkan kepada
peningkatan dan pemeliharaan unsur personil, materil dan kemampuan
operasionalnya. Selain itu pemimpin harus menguasai makna fungsi pembinaan yang
meliputi perencanaan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan.
Sebagai Bapak.
Pemimpin harus berperilaku sederhana, mengenal setiap anggota bawahan, bersikap
terbuka dan ramah, mengayomi, bijaksana tetapi tegas, adil, mendorong dan
berusaha meningkatkan kesejahteraan anggota bawahan baik materiel maupun
spirituil.
Sebagai Teman
Seperjuangan. Dalam keadaan suka dan duka, pemimpin dan bawahan merasa senasib
sepenanggungan dan saling membantu, serta bersedia berkorban demi kepentingan
bersama.
Faktor - Faktor
yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Hadari (2003;70)
menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang
yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin(leader).
2. Adanya orang
lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan
yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan
perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan
yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi,
baik organisasi besar maupun kecil.
Sejalan dengan
pendapat Hadari tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33) selanjutnya
merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang tidak dapat
dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut, adalah
sebagai berikut:
1. Dapat
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
a.
harus menguasai bidang kerjanya (tanpa kecuali)
b.
bersikap ulet
c.
diimbangi dengan keluwesan
2. Melalui orang
lain
a. mampu
berorganisasi
b. mampu
berkomunikasi
c. bersikap
manusiawi
3. Dalam kerangka
tanggungjawab
a. melakukan
tanggungjawab secara proporsional
b. dapat
dipercaya
c. berjiwa
stabil
4. Disertai dengan
kepribadian
a. dapat memelihara
dan mengembangkan entusiasme
b. bersikap
tanggap
c. dan tenang
5. Dan pengendalian
ke dalam
a. bersikap obyektif
a. bersikap obyektif
b. mampu
mengkoreksi diri
c. merasa dapat
diganti
6. Dengan
keseimbangan dalam pertimbangan
a. keseimbangan
antara keuletan dan pengertian
b. keseimbangan
antara pengetahuan dan tindakan
c. kesimbangan
antara kemajuan dan etika
7. Dan
kelebihan dalam wawasan
a. dalam membawakan
produktivitas kerja pegawai
b. dalam menjangkau
gambaran masa depan
c. Ketangguhan
dalam menghadapi tantangan berat
Dan pendapat saya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kepemimpinan dari sumber yang telah saya baca yaitu, terdapat
faktor-faktor yang berasal dari “Hadari
(2003;70) dan Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33)” keduanya sama sama ingin agar gaya seorang
pemimpin dapat memajukan organisasinya agar mencapai tujuanya. Kemudian
ada Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Pemimpin, antara lain:
1. Moril
Moril adalah dimana keadaan mental kita yang
mempengaruhi kemauan untuk melakukan suatu kegiatan dan akan memberikan
pengaruh kepada hasil akhir dari kegiatan tersebut.
2. Disiplin
Disiplin adalah sikap disiplin dan ikhlas
terhadap perintah dari seorang pemimpin.
3. Jiwa
korsa
Jiwa korsa adalah suatu perasaan bangga dan
semangat yang terdapat pada seorang anggota dan pemimpinnya.
4. Kecakapan
Kecakapan adalah, bisa atau tidaknya
seseorang dalam mengerjakan tugas tertentu dengan hasil yang cukup memuaskan
dengan menggunakan waktu se efektif mungkin.
Jadi, sebenarnya faktor-faktor yang saya baca
cukup banyak tapi inti dari semua itu adalah ingin memajukan seorang pemimpin
agar dapat membuat anggotanya mencapai tujuan yang jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar